Kamis, 16 April 2009

Sekar Khairana Handoko Putri






Alhamdulillah,
16 Maret 2009 , Pukul 09.35, proses Sectio, RS. Pasar Rebo, Berat 3.00 kg, Panjang 47 cm
Perempuan Cantik... Semoga Menjadi anak yang sholehah, bisa menjadi kebanggaan ayah bunda... Amin.



Kamis, 29 Januari 2009

LOYALITAS atau TOTALITAS?

mmmm...
dua kata ini hampir2 mirip.... Pilih Loyalitas atau Totalitas?

LOYALITAS adalah ketulusan hati untuk menganut atau mengikuti suatu hal yang sangat dikagumi. Tidak terbatas pada individu atau organisasi. Loyalitas kadang menjadi kunci sukses ke-solid-an suatu team atau suatu organisasi. Loyalitas juga kadang menjadi senjata terampuh untuk menghalang suatu hasutan atau "pengkhianatan" yang akan menganggu suatu tujuan.

sedangkan

TOTALITAS adalah suatu kesungguhan hati dalam menjalankan suatu peran, fungsi atau tanggungjawab terhadap suatu tujuan. Totalitas merupakan kunci keberhasilan suatu tujuan. Dengan Totalitas, apapun tujuan akan tercapai. Totalitas dapat "mengunci" suatu semangat dan ambisi seseorang. Dan mengarahkan tujuan ke arah pencapaian yang maksimal.

Nah, dari pengertian diatas...
Bisakah Totalitas bertahan tanpa Loyalitas?
atau, bisakah Loyalitas mencapai tujuan tanpa Totalitas?

Unik memang...
dari pengertian tsb, sepertinya 2 hal ini bertentangan. Tetapi secara fungsi kedua hal ini sangat erat berkaitan... Dalam sebuah misi atau tujuan. Manusia membutuhkan 2 hal ini, tidak cukup dengan Loyalitas saja, karena hal tersebut hanya menyangkut masalah pendirian atau sikap. Tapi dibutuhkan Totalitas dalam pencapaian tujuan tersebut. Jika hati dan pikiran sudah seirama, maka seluruh organ tubuh akan bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan tersebut. Betul tidak?

Sebaliknya, Jika kita hanya mengedepankan Totalitas tanpa menerapkan Loyalitas, maka yang ada hanyalah pencapaian tujuan tanpa tujuan. Artinya, tujuan dari misi tercapai namun untuk siapa? untuk apa pencapaian tersebut? Maka yang ada hanyalah ibarat sebuah Event Balap Mobil Formula 1 tanpa sebuah gelar.... yang ada hanyalah garis finish, tidak ada hal apapun yg kita raih... tanpa gelar tanpa kehormatan. Ingat kita dihormati karena orang lain, mungkin keluarga, orangtua, ato sahabat. Jika tidak ada yg meng-apresiasi hasil kerja kita, maka akan percuma semua pencapaian tersebut...

Ingat Loyalitas bukan hanya kepada atasan, kantor, instansi, ato organisasi. Loyalitas tercipta untuk di dedikasikan kepada orang2 yang kita kagumi, kita kasihi, dan kita hormati. Kita bekerja untuk siapa? tentunya untuk orang2 yang anda LOYALITAS-kan dengan TOTALITAS!

Rgds,
K'Seto
"Dedicated for my lovely family"

Persahabatan

Yak'....
kata ini memang sedikit unik. Kata dasarnya adalah rekan, kemudian berkembang menjadi teman dan akhirnya menjadi sahabat...

Peralihan fungsi dari rekan menjadi sahabat mengalami beberapa fase. Yaitu fase waktu, fase historis, dan fase relationship...

Pertama, fase waktu.
"Rekan" yang kita kenal mungkin dengan pertemuan yang tidak sengaja dalam suatu kesempatan, memberikan "jalan masuk" bagi terbinanya suatu hubungan. Seiring rentang waktu berjalan, "rekan" ini bisa meningkatkan statusnya menjadi "teman". Hal ini membuat arti dari sebuah hubungan mengalami peningkatan emosional. Intensitas pertemuan dari waktu-ke-waktu yang semakin sering akan menambah percepatan kenaikan "status" ini.

Kedua, Fase Historis
Pada fase ini, pertemanan yang terjalin karena proses waktu tersebut, mengalami momen-momen yang akan meningkatkan kebersamaan, merasakan pengalaman, penderitaan, kebahagiaan, kesuksesan ato kegagalan. Bersama "teman" tersebut, kita merasakan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri, tanpa tergantung pada orang lain. Di fase ini, teman menjadi sosok yang sangat kita butuhkan, dalam menjalani kehidupan ini. Bersama teman, kita tapaki lika liku kehidupan ini.

Ketiga, Fase relationship
Pada fase ini, mulai ada ikatan emosional yang terlibat dalam hubungan pertemanan. Ketergantungan semakin menjadi erat. Setiap individu merasa sangat membutuhkan "teman" ini. Dan seperti sebuah simbiosis mutualisme, pertemanan ini saling menguntungkan. Pengertian dan kekompakan dalam berpikir, bertindak, dan bercanda semakin nyata. Ketersinggungan seringkali muncul saat hubungan sudah mencapai tahap ini. Kecemburuan menghantui saat teman tidak ada bersama kita.

Dan saat itulah arti seorang teman menjadi sebuah Persahabatan

Saya ingat suatu kiasan yang saya baca di suatu blog....

JADIKAN DIRI SESEORANG NO.1 UNTUK BERJUANG.....
ANDAI KESENANGAN ADALAH MENTARI DAN KESEDIHAN ADALAH HUJAN
MAKA, HARUS MENJADI SATU UNTUK BISA MELIHAT PELANGI

yup! itulah yang dibutuhkan untuk menjalani persahabatan. Lebih baik kita kehilangan teman, daripada kehilangan sahabat. Sahabat itu seperti uang, Susah mendapatkannya tapi mudah sekali membuangnya... So, bagi kamu-kamu yang memiliki sahabat. Pertahankan persahabatan itu...

A FRIEND IN NEED, IS A FRIEND INDEED...
(Teman yang dibutuhkan adalah teman yang selalu bersedia menjadi teman saat tidak dibutuhkan...)

Think about it

Rgds,
K'Seto
"Dedicated to all my buddy..."